Senin, 29 Juli 2013
Jilbab Syar’i = Jilbab Paling Modis Sepanjang Zaman
- “Wahai Nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah
mereka mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab: 59)
Ketika kita berbicara tentang
jilbab, maka kita berbicara tentang pakaian takwa. Pakaian yang diturunkan
untuk muslimah, untuk menutup auratnya dan jelas disebutkan di Al-Qur’an.
Baru-baru ini, paradigma manusia tentang jilbab semakin jauh dari kata
“syar’i”, bagaimana tidak? Iklan-iklan jilbab yang “mengaku menjual jilbab
syar’i” semakin membuat kening ini berkerut? Apakah memang seperti itu jilbab
yang diperintahkan oleh Allah, atau kita selama ini telah tertipu? Jilbab
syar’i dan modis, begitu tagline yang selama ini digembar-gemborkan oleh
kalangan hijabers.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, modis adalah mengikuti mode; yang berpakaian sesuai dengan mode yang
paling baru. Maka, yang perlu dipertanyakan adalah, apakah perintah menggunakan
jilbab di Al-Qu’ran itu kuno sehingga perlu diperbaharui, dimodifikasi dan
dikembangkan mengikuti zaman? Mari kita renungkan. Lalu, kenapa tidak kita ubah
paradigma kita bahwa sesungguhnya Jilbab Syar’i itu lah jilbab yang paling
modis sepanjang jaman. Sehingga kita bisa menjadi trendsetter bahwa
jilbab syar’i tidak akan pernah lekang oleh waktu dan tidak akan terkikis oleh
zaman.
Lalu bagaimana caranya menjadi
trendsetter jilbab yang super modis tersebut? Tentunya kita harus paham
terlebih dahulu bagaimana cara memakai jilbab yang sesuai dengan tuntutan
Islam. Yuk kita cek dari atas sampai bawah:
1. Menutup dan melindungi seluruh tubuh, selain yang
dikecualikan, yaitu muka dan telapak tangan.
“Hai Asma’, sesungguhnya wanita, apabila
telah sampai tanda kedewasaan (haidh), tidak boleh terlihat bagian tubuhnya,
kecuali ini dan ini (Beliau mengisyaratkan muka dan telapak tangannya).” (H.R
Abu Daud, Al-Albani menghasankannya)
2. Hindari tabarruj
Tabarruj adalah berhias dengan
memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah.
“…Dan janganlah kalian berhias dan
bertingkahlaku seperti orang-orang jahiliah terdahulu…” (Al-Ahzab: 33)
Saudariku, tidak perlu make up
yang mahal untuk cantik. Percantik diri kita dengan dandanan iman, agar kita
terlihat cantik, memesonda dan mulia di hadapan-Nya. Percantiklah diri kita
dengan akhlaq. Muliakan diri kita dengan tidak berlebihan dalam berhias, karena
kita bukanlah pameran berjalan.
3. Tanpa punuk unta
“Akan muncul di akhir umatku,
wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas
kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki
surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat
dicium dari jarak sekian dan sekian.” (H.R Muslim)
4. Kain kerudung menutup dada
“…janganlah menampakkan perhiasannya
(auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain
kerudung ke dadanya,..” (An-Nur 31)
5. Kainnya harus lapang dan tidak sempit
“Akan muncul di akhir umatku,
wanita-wanita yang berpakaian namun pada hakikatnya bertelanjang. Di atas
kepala mereka terdapat suatu penaka punuk unta. Mereka tidak akan memasuki
surga, dan tidak juga akan mencium aroma surga. Padahal bau surga itu dapat
dicium dari jarak sekian dan sekian.” –H.R Muslim
Yang dijelaskan pada hadits di
atas adalah tentang wanita-wanita yang mengenakan pakaian tipis yang
menggambarkan bentuk tubuhnya. Oleh karena itu, pemakaian jilbab haruslah
longgar sehingga tidak membentuk tubuh muslimah yang mengenakannya.
6. Tidak memperlihatkan sedikit pun bagian kaki wanita
Kaki kan juga aurat, maka mari afdhal-kan
pakaian taqwa kita dengan memakai kaos kaki.
7. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
“Rasulullah melaknat laki-laki yang
memakai pakaian perempuan, dan perempuan yang memakai pakaian laki-laki.” (H.R
Ahmad, Abu Daud, Al Hakim, dan Ibnu Majah)
8. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir
“..Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka
ia adalah bagian dari mereka..” (H.R Ahmad dan Abu Daud)
Jilbab adalah salah satu bentuk betapa
Islam begitu menjaga dan memuliakan wanitanya. Semua fashion lengkap diatur di
dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanpa perlu dimodifikasi lagi (dengan berusaha
mengenakan jilbab syar’i, maka ridha Allah pun senantiasa menyertai, hingga
kita raih kecantikan yang hakiki).
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutupi ‘aurat kalian dan pakaian yang
indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang terbaik. Yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu
ingat.” (Al-A’raf: 26)
-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.



0 komentar:
Posting Komentar